sejarah uang
Oeang Republik Indonesia
Seri 1, '1945 'Uang ORI pertama kali dicetak pada tahun 1946 dan mulai diberlakukan pertama kali di Jawa pada 10 Oktober 1946 dengan pecahan 1, 5 dan 10 sen, ditambah ½, 1, 5, 10, dan 100 rupiah.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
1 Sen 1945 | ||
5 Sen 1945 | ||
10 Sen 1945 | ||
1/2 Rupiah 1945 | ||
1 Rupiah 1945 | ||
5 Rupiah 1945 | ||
10 Rupiah 1945 | ||
100 Rupiah 1945 |
Seri 2, '1 Januari 1947 '
Seri kedua dari ORI diterbitkan dari 'Yogyakarta', karena saat itu ibu kota negara Indonesia berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Uang seri ke-2 ini dicetak dengan emisi 1 Januari 1947 dengan pecahan 5, 10, 25, dan 100 rupiah.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
5 Rupiah 1947 | ||
10 Rupiah 1947 | ~Maap, belum dapet potonya~ | ~Maap, belum dapet potonya~ |
25 Rupiah 1947 | ||
100 Rupiah 1947 |
Seri 3, '26 Juli 1947 '
Untuk edisi baru berikutnya adalah dengan emisi 26 Juli 1947 yang terdiri dari pecahan ½, 2 ½, 25, 50, 100, dan 250 rupiah.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
1/2 Rupiah 1947 | ||
2 1/2 Rupiah 1947 | ||
25 Rupiah 1947 | ||
50 Rupiah 1947 | ~Maap, belum dapet potonya~ | ~Maap, belum dapet potonya~ |
100 Rupiah 1947 | ||
250 Rupiah 1947 | ~Maap, belum dapet potonya~ | ~Maap, belum dapet potonya~ |
Seri 4, '23 Agustus 1948 '
Uang kertas baru dikeluarkan oleh pemerintah nasional pada tahun 1948, dalam pecahan yang aneh seperti 40, 75 100, dan 400 rupiah, ditambah sebuah uang 600 rupiah.
Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda merebut Yogyakarta kembali sehingga kantor pusat bank sentral Republik Bank Negara Indonesia kembali menjadi ke De Javasche Bank dan kantor DJB juga dibuka kembali di Surakarta dan Kediri .
Direncanakan pada tahun 1949 untuk merevaluasi nilai tukar rupiah (yang saat itu banyak beredar di Jawa). Untuk itu, " Rupiah Baru " dicetak dan tidak diterbitkan di Jawa, tetapi di daerah di luar Jawa seperti beberapa dikeluarkan di Sumatera, Irian dan lainnya. Pecahan yang dicetak adalah 10 sen (biru atau merah), ½ (hijau atau merah), 1 (ungu atau hijau), 10 (hitam atau coklat), 25, dan 100 rupiah.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
40 Rupiah 1948 | ||
75 Rupiah 1948 | ||
100 Rupiah 1948 | ~Maap, belum dapet potonya~ | ~Maap, belum dapet potonya~ |
400 Rupiah 1948 | ||
600 Rupiah 1948 | ~Maap, belum dapet potonya~ |
1950 dan seterusnya: setelah kemerdekaan Indonesia diakui
1950-1952: Gulden / roepiah-> Uang dengan pecahan rendah
Pihak Belanda pada tahun 1947 mengeluarkan uang dengan menggunakan bahasa Indonesia yaitu 10 sen dan 25 sen. Dikarenakan kurangnya mata uang dan juga karena desain mereka relatif masih ramah dan pantas untuk digunakan di republik ini, maka pemerintah Indonesia masih mencetak uang tersebut dan disahkan sampai mata uang rupiah Indonesia seluruhnya selesai dicetak hingga jumlahnya cukup untuk menggantikan uang dari belanda tersebut.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
10 Sen 1947 | ||
25 Sen 1947 |
-> Uang dari De Javasche Bank
Perundingan damai dengan Belanda dinegosiasikan di Den Haag pada bulan November 1949, menghasilkan kesepakatan salah satunya bahwa De Javasche Bank menjadi bank sentral atau bank utama di Indonesia , dan cetakan pertama rupiah yang dikeluarkan pasca kemerdekaan setidaknya harus sama seperti mata uang keluaran sebelumnya. Maka diputuskan bahwa De Javasche sebagai Bank tanggal hanya akan merevisi uang dibagian warna, seperti uang kertas 5 gulden berubah dari ungu ke merah dan hijau, 10 gulden dari hijau ke ungu, dan 25 gulden dari merah ke hijau. Selain itu, 50 gulden, 100 gulden, 500 gulden, dan 1000 gulden mulai ditambahkan, dan tertulis tahun emisi 1946.
Karena adanya uang kertas 10 dan 25 sen (yang masih menjadi alat pembayaran yang sah dan masih akan terus dicetak), maka terjadi kesenjangan antara 25 sen Indonesia dan 5 gulden De Javasche Bank. Maka diisilah dengan cetakan 1/2 rupiah, 1 rupiah, dan 2 ½ rupiah, yang semua tertulis tahun emisi 1948. Kata-kata di uang kertas inimirip dengan pecahan 5 gulden keatas, tapi teks bahasa Indonesia ('roepiah') ditempatkan di atas tulisan berbahasa Belanda ('gulden').
Uang kertas itu semua diprint / dicetak oleh Johan Enschede en Zonen (the Dutch printer).
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
5 Rupiah 1946 | ||
10 Rupiah 1946 | ||
25 Rupiah 1946 | ||
50 Rupiah 1946 | ||
100 Rupiah 1946 | ||
500 Rupiah 1946 | ||
1000 Rupiah 1946 | ||
1/2 Rupiah 1948 | ||
1 Rupiah 1948 | ||
2 1/2 Rupiah 1948 | ||
Uang Lainnya (unik) | ||
10 Sen Baru 1949 | ||
100 Rupiah Baru 1949 |
Republik Indonesia Serikat money
"Republik Indonesia Serikat" atau RIS mengeluarkan undang-undang pada tanggal 2 Juni 1950 yang memungkinkan Indonesia untuk mengeluarkan uang kertas baru, yaitu pecahan 5 dan 10 rupiah. Namun hal ini tidak bertahan lama, karena RIS dibubarkan pada 17 Agustus 1950 (5 tahun setelah deklarasi kemerdekaan yang sebenarnya).
Uang uang tersebut dicetak oleh Thomas De La Rue dari Inggris dan memiliki tanggal emisi '1 Januari 1950 ' yang tertulis pada uang kertas tersebut.
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
5 Rupiah 1950 | ||
10 Rupiah 1950 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar